JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Menjelang Idul Fitri 2025, lonjakan mobilitas diperkirakan mencapai lebih dari 300 juta perjalanan. Peningkatan ini berpotensi mempercepat penyebaran penyakit menular, terutama di kalangan anak-anak. Ahli kesehatan menyoroti pentingnya langkah pencegahan agar masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan aman dan sehat.
Risiko Penyebaran Penyakit saat Mudik
Pakar kesehatan menegaskan bahwa peningkatan interaksi dan mobilitas saat mudik menjadi faktor utama dalam penyebaran penyakit seperti campak, cacar air, dan gondongan. Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko ini.
“Lebaran adalah momen kebersamaan yang sangat dinantikan, tetapi juga membawa risiko penyebaran penyakit. Oleh karena itu, kami mengedukasi masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan guna melindungi kesehatan keluarga, khususnya anak-anak,” ujar George.
Lonjakan Kasus Campak di Indonesia
Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) per Februari 2025, Indonesia mencatat 2.873 kasus campak. Penyebaran ini juga terjadi di negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand dengan 6.852 kasus. Beberapa negara di Amerika Serikat, termasuk Texas, California, dan New Jersey, turut mengalami peningkatan kasus campak.
Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, MSc, Sp.A, menekankan bahwa penyakit seperti campak, gondongan, dan cacar air dapat menular dengan cepat serta berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia dan radang otak. “Vaksinasi menjadi langkah pencegahan terbaik agar anak-anak tetap terlindungi selama musim mudik,” ujarnya.
Pentingnya Vaksinasi dalam Pencegahan Penyakit
Pemerintah dan tenaga kesehatan merekomendasikan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, and Rubella) serta Varicella sebagai bagian dari jadwal imunisasi anak di Indonesia. Efektivitasnya mencapai 90% dalam mencegah penyakit tersebut. Seiring perkembangan teknologi, kini tersedia vaksin kombinasi MMRV yang mencakup perlindungan terhadap keempat penyakit dalam satu suntikan.
“Dalam pembaruan Jadwal Imunisasi Anak 2024, vaksin MMRV direkomendasikan bagi anak usia dua tahun ke atas yang belum menerima vaksin MR/MMR dan Varicella. Ini juga berfungsi sebagai booster bagi anak yang telah menerima vaksin sebelumnya,” jelas dr. Denta.
Checklist Perlindungan Kesehatan Anak saat Mudik
Agar anak tetap sehat selama perjalanan mudik, berikut beberapa langkah yang disarankan oleh dr. Denta dan MSD Indonesia:
Pastikan Vaksinasi Lengkap
Pastikan anak telah mendapatkan imunisasi sesuai jadwal sebelum bepergian. Ini adalah langkah terbaik untuk menghindari risiko infeksi selama interaksi dengan banyak orang.
Pilih Destinasi dengan Lingkungan Aman
Hindari tempat-tempat yang terlalu padat dan pastikan destinasi memiliki sirkulasi udara yang baik. Kerumunan dalam ruangan tertutup meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
Hindari Berbagi Peralatan Pribadi
Ajarkan anak untuk tidak berbagi alat makan, botol minum, atau handuk dengan orang lain guna mencegah penyebaran virus dan bakteri.
Waspadai Gejala Penyakit Menular
Jika anak mengalami demam, ruam, atau batuk, segera batasi interaksi mereka dan konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dapat mencegah kondisi yang lebih parah.
Pantau Kondisi Anak Setelah Mudik
Tidak hanya sebelum dan selama perjalanan, pemantauan kesehatan anak setelah kembali dari mudik juga penting untuk memastikan mereka dalam kondisi prima sebelum kembali ke sekolah.
Dengan persiapan yang matang, keluarga dapat menikmati kebersamaan di momen Lebaran tanpa harus mengkhawatirkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan. Menjaga kebersihan, memastikan imunisasi, serta menghindari tempat berisiko tinggi dapat membantu melindungi kesehatan anak-anak selama perjalanan mudik tahun ini.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru
