AS dan Iran Bahas Nuklir Secara Langsung
JAKARTA, BursaNusantara.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa pemerintah AS telah memulai pembicaraan langsung dengan Iran terkait program nuklir negara tersebut.
Trump menyebut diskusi ini berlangsung di level “sangat tinggi” dan akan berlanjut pada Sabtu (12/4/2025). Ia menyatakan, negosiasi dilakukan demi kepentingan terbaik Iran serta stabilitas kawasan.
“Pembicaraan ini akan sangat besar. Kita akan lihat apa yang bisa terjadi,” ujar Trump saat menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, dikutip Anadolu, Selasa (8/4/2025).
Baca Juga: AS Terus Serang Houthi, Ketegangan di Laut Merah Memanas
Iran Siap Buka Dialog, Trump Tak Tutup Opsi Militer
Menurut Trump, semua pihak sepakat bahwa mencapai kesepakatan jauh lebih baik daripada konfrontasi terbuka.
“Saya tidak ingin melakukan hal yang sudah jelas. Kesepakatan akan lebih baik untuk semua,” ujarnya.
Trump juga menegaskan bahwa saat ini pemerintah Iran telah menyatakan kesiapan untuk berdialog secara langsung. Ia menilai hal tersebut sebagai langkah positif menuju penyelesaian damai.
Baca Juga: GINSI Desak Diplomasi RI Hadapi Tarif Impor AS yang Capai 32%
“Saat ini kami berhadapan langsung dengan mereka. Dan mungkin kesepakatan akan tercapai. Itu akan sangat bagus untuk Iran,” ucapnya.
Meski demikian, Trump tak menutup opsi aksi militer jika dialog gagal membuahkan hasil konkret. Ia telah berulang kali menyuarakan kemungkinan tersebut dalam berbagai kesempatan.
Sebelumnya, pemerintah Iran hanya membuka peluang negosiasi tidak langsung dan sempat menolak dialog langsung dengan Washington. Namun, perkembangan terbaru ini menandakan adanya perubahan sikap yang signifikan.
Baca Juga: China, Korsel, dan Taiwan Bereaksi Keras atas Tarif Baru AS
Dengan sorotan internasional terhadap isu nuklir Iran yang kembali menguat, pertemuan mendatang diperkirakan akan menjadi titik krusial dalam dinamika hubungan antara kedua negara yang telah lama bersitegang.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru