JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan bahwa tarif baru yang akan diberlakukan pada 2 April 2025 mendatang kemungkinan lebih lunak dibandingkan kebijakan timbal balik yang sebelumnya direncanakan.
Trump: Tarif Baru Akan Lebih Lunak
Dalam wawancara dengan Newsmax pada Rabu (26/3/2025), Trump menegaskan bahwa kebijakan tarifnya akan tetap diberlakukan, tetapi dengan beberapa penyesuaian agar tidak terlalu membebani pelaku ekonomi.
“Saya mungkin akan lebih lunak daripada timbal balik, karena jika saya bersikap timbal balik, itu akan sangat sulit bagi orang-orang,” ujar Trump.
Ia juga menambahkan bahwa terdapat beberapa pengecualian dalam penerapan tarif ini, meskipun jumlahnya terbatas. “Saya tahu ada beberapa pengecualian, dan ini adalah diskusi yang sedang berlangsung, tetapi tidak terlalu banyak,” tambahnya.
Pasar Saham AS Tertekan, Investor Khawatir
Meskipun Trump mengindikasikan pendekatan yang lebih lunak, sentimen investor tetap berhati-hati. Kebijakan perdagangan yang tidak pasti telah menimbulkan kekhawatiran di pasar.
Conference Board melaporkan pada Selasa (25/3/2025) bahwa ukuran ekspektasi konsumen terhadap bisnis, pendapatan, dan tenaga kerja turun ke level terendah dalam 12 tahun terakhir.
Di Wall Street, indeks S&P 500 mengalami tekanan, turun 3% dalam sebulan terakhir. Bahkan, indeks acuan ini sempat memasuki wilayah koreksi, merosot lebih dari 10% dari rekor tertinggi yang dicapai pada Februari 2025.
Ketidakpastian ini membuat para pelaku pasar menunggu kebijakan final Trump terkait tarif perdagangan, yang berpotensi memengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi AS dalam beberapa bulan mendatang.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru