JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan stok beras nasional dalam kondisi aman dan cukup usai Hari Raya Idulfitri 2025.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, total stok beras yang telah masuk ke gudang Perum Bulog mencapai 2,1 juta ton per 5 April 2025, angka tertinggi sepanjang sejarah.
Stok Beras Bulog Cetak Rekor Tertinggi
Arief menjelaskan bahwa stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) juga menunjukkan kenaikan signifikan. Dari biasanya hanya sekitar 40.000 ton, kini mencapai 48.000 ton. Menurutnya, situasi ini menjadi indikator kuat bahwa kondisi pangan nasional dalam keadaan stabil.
Baca Juga: Potensi Zakat Fitrah 2025 Capai Rp 8 Triliun, Ini Perhitungannya
“Beras di Bulog juga stoknya cukup besar yaitu di angka 2,1 juta ton dan ini tertinggi dalam sejarah,” jelas Arief dalam siaran pers Minggu (6/4/2025).
Penyerapan Beras Petani Terus Ditingkatkan
Untuk menjaga kelangsungan distribusi dan dukungan terhadap petani, Perum Bulog terus melakukan penyerapan gabah dari berbagai daerah. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menetapkan target agar Bulog dapat menyerap hingga tiga juta ton beras hingga akhir April 2025.
Arief menambahkan, hingga saat ini serapan Bulog sudah menyentuh angka 711.000 ton setara beras, atau lebih dari 23 persen dari target nasional. Ia menekankan pentingnya kerja keras seluruh pihak agar hasil panen petani tidak terbuang sia-sia.
Baca Juga: Kemenkeu Tambah Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Jadi Rp 155,5 T
“Bulog sangat luar biasa karena hingga saat ini mereka sudah menyerap 711.000 ton. Dan sesuai arahan Bapak Presiden, kita semua harus bekerja. Jangan sampai ketika petani panen, gabahnya tidak terserap,” tegasnya.
Harga Komoditas Pangan Lain Stabil Usai Lebaran
Selain beras, Bapanas juga menyatakan bahwa harga dan stok sejumlah komoditas pangan lainnya tetap stabil setelah momen Lebaran. Beberapa komoditas strategis bahkan menunjukkan tren penurunan harga.
Arief menyebutkan, salah satu contohnya adalah cabai rawit merah yang sebelumnya mengalami lonjakan harga akibat gangguan pasokan dan cuaca buruk. Kini harga komoditas tersebut mulai melandai seiring membaiknya distribusi.
Baca Juga: Tarif Resiprokal AS Ancam Ekspor Pakaian dan Furnitur RI
“Kita bersyukur karena secara umum kita bisa melewati bulan puasa dan lebaran dengan harga yang relatif baik, juga dengan stok yang cukup,” ujar Arief.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru