EkonomiHeadline

Sri Mulyani Temui Dubes AS Bahas Tarif dan APBN 2025

Sri Mulyani Temui Dubes AS Bahas Tarif dan APBN 2025
Sri Mulyani temui Dubes AS bahas tarif perdagangan dan arah kebijakan APBN 2025 demi memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Amerika.

JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar pertemuan kehormatan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, H.E. Kamala Shirin Lakhdhir, di Jakarta pada Rabu (16/4/2025).

Pertemuan ini menjadi panggung penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, di tengah dinamika global yang makin kompleks.

Sponsor
Sponsor

Isu Tarif Perdagangan Jadi Sorotan

Salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah pengenaan tarif oleh Amerika Serikat terhadap sejumlah produk asal Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Angkat 31 Dubes RI, Perkuat Diplomasi Global

Sri Mulyani secara tegas menyampaikan posisi Indonesia dan membuka ruang dialog untuk menemukan solusi adil yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

“Kami berdiskusi secara terbuka mengenai langkah-langkah yang bisa ditempuh bersama agar isu ini dapat diselesaikan dengan tetap mengedepankan asas keadilan,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataan resminya, Kamis (17/4).

APBN 2025 Ditekankan Pro Rakyat

Selain isu perdagangan, Menkeu juga memaparkan arah kebijakan fiskal yang tertuang dalam rancangan APBN 2025.

Baca Juga: Rusia Ajak Indonesia Perkuat Kerja Sama Ekonomi Strategis

Ia menegaskan bahwa rancangan anggaran tersebut telah disusun untuk mendukung program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk makan bergizi gratis, perlindungan sosial, dan pembangunan 3 juta rumah rakyat.

Menurut Sri Mulyani, APBN 2025 dirancang untuk tetap menjaga keseimbangan fiskal, namun tetap adaptif dalam merespons tantangan ekonomi global yang dinamis.

Komitmen untuk Dialog Terbuka

Menutup pertemuan, Sri Mulyani menyampaikan apresiasinya atas keterbukaan Dubes Kamala Shirin Lakhdhir dalam menjalin komunikasi dua arah yang produktif.

Ia menekankan pentingnya membangun kemitraan strategis berbasis kepercayaan, dialog yang konstruktif, serta kepentingan ekonomi jangka panjang.

Baca Juga: Dubes Afrika Selatan Kena Usir AS, Dinilai Anti-Trump dan Rasis

“Dialog terbuka adalah kunci untuk memperkuat kerja sama bilateral dan menjawab tantangan global secara bersama-sama,” ujar Menkeu.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru

Exit mobile version