WELLINGTON, NusantaraOfficial.com – Badan Manajemen Darurat Nasional (National Emergency Management Agency/NEMA) Selandia Baru mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang wilayah tersebut pada Selasa (25/3/2025). Gempa terjadi pada pukul 14.43 waktu setempat dengan kedalaman 12 kilometer dan berlokasi sekitar 155 kilometer di barat laut Kepulauan Snares.
Peringatan Tsunami dan Wilayah Terdampak
NEMA mengingatkan masyarakat bahwa gempa tersebut dapat menyebabkan arus laut yang kuat dan gelombang pasang tak terduga di sepanjang Pesisir Barat Pulau Selatan, mulai dari Milford Sound hingga Puysegur Point.
“Kami memperkirakan wilayah pesisir Selandia Baru akan mengalami arus yang kuat dan tidak biasa serta gelombang pasang tak terduga di pantai. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan,” demikian pernyataan resmi NEMA yang dikutip oleh Antara.
Arus dan gelombang kuat tersebut berpotensi menimbulkan bahaya bagi perenang, peselancar, pemancing, serta siapa pun yang berada di dekat pantai dan perairan terdampak.
Imbauan bagi Warga
Badan penanggulangan bencana tersebut memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat untuk menghindari risiko yang dapat ditimbulkan akibat fenomena ini. Warga di daerah terdampak diminta untuk:
- Segera keluar dari wilayah perairan, pantai, dan daerah pesisir.
- Menjauh dari pelabuhan, marina, sungai, dan muara.
- Tidak mendekati pantai untuk menyaksikan aktivitas gelombang yang tidak biasa.
- Mendengarkan arahan dari otoritas pertahanan sipil setempat dan mengikuti semua instruksi yang diberikan.
- Berbagi informasi terkait perkembangan terbaru dengan keluarga, tetangga, dan teman.
Pihak NEMA juga menegaskan bahwa masyarakat yang berada di kapal atau perahu di sekitar marina harus segera meninggalkan kapal mereka dan berpindah ke wilayah daratan hingga ada perintah resmi yang membolehkan kembali.
Status Evakuasi dan Prediksi Risiko
Sejauh ini, NEMA tidak mengeluarkan perintah evakuasi secara luas, kecuali jika ada arahan langsung dari otoritas pertahanan sipil setempat. Selain itu, banjir pesisir akibat gelombang tsunami tidak diperkirakan akan terjadi.
“Kami akan terus memantau perkembangan situasi. Arus kuat dan gelombang tak terduga diperkirakan akan berlangsung selama beberapa jam ke depan,” jelas NEMA dalam keterangannya.
Badan tersebut memperkirakan bahwa risiko gelombang tinggi akan mereda sekitar pukul 20.00 waktu setempat pada Selasa. Pihak NEMA juga dijadwalkan untuk memberikan pembaruan dan kemungkinan pencabutan imbauan pada waktu tersebut.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari otoritas setempat dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Situasi dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada data terbaru yang diperoleh pihak berwenang.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru