Geser kebawah untuk baca artikel
EropaHeadlineInternasional

Rudal Rusia Gempur Kyiv, Tiga Terluka dan Api Meluas

×

Rudal Rusia Gempur Kyiv, Tiga Terluka dan Api Meluas

Sebarkan artikel ini
Rudal Rusia Gempur Kyiv, Tiga Terluka dan Api Meluas
Serangan rudal Rusia kembali hantam Kyiv, melukai tiga warga dan picu kebakaran. Ketegangan meningkat di tengah upaya gencatan senjata Trump.

KYIV, NusantaraOfficial.com – Ketegangan geopolitik di Eropa Timur kembali memanas setelah ibu kota Ukraina, Kyiv, digempur serangan rudal oleh Rusia pada Minggu dini hari (7/4/2025) waktu setempat.

Serangan ini menyebabkan sedikitnya tiga orang terluka dan memicu kebakaran di beberapa titik kota, menambah daftar panjang eskalasi konflik antara Moskow dan Kyiv.

Sponsor
Sponsor

Serangan Rudal Mengguncang Kyiv

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengonfirmasi bahwa serangan rudal menargetkan dua distrik penting di kota tersebut. Ia menyampaikan bahwa tim paramedis segera diterjunkan ke lokasi terdampak, sementara sistem pertahanan udara Ukraina dikerahkan untuk merespons ancaman.

Baca Juga: AS Terus Serang Houthi, Ketegangan di Laut Merah Memanas

“Ledakan di ibu kota. Pertahanan udara sedang beroperasi. Serangan rudal di Kyiv terus berlanjut. Tetaplah di tempat perlindungan!” seru Klitschko melalui Telegram, seperti dikutip dari AFP.

Serangan itu menimbulkan kerusakan signifikan. Tiga warga sipil mengalami luka-luka, delapan kendaraan hancur, dan bangunan non-perumahan dilaporkan terbakar hebat. Sementara itu, angkatan udara Ukraina melaporkan rudal juga memasuki wilayah Chernihiv di bagian utara.

Eskalasi Setelah Tragedi Kryvyi Rih

Insiden ini terjadi hanya dua hari setelah serangan sebelumnya menewaskan 18 orang di Kryvyi Rih, kampung halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam serangan tersebut, rudal Rusia menghantam kawasan permukiman dekat taman bermain anak-anak, menewaskan sembilan anak berusia tiga hingga 17 tahun.

Baca Juga: Trump Ingin Jadi Sahabat Rusia-China, Cegah Aliansi Kuat

Reaksi Presiden Zelensky terhadap insiden ini sangat keras. Ia mengkritik pernyataan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat yang dinilai terlalu lemah dan tidak secara eksplisit menyebut Rusia sebagai pelaku serangan.

“Sayangnya, reaksi kedutaan Amerika sangat mengejutkan. Negara yang kuat, rakyat yang kuat — dan reaksi yang lemah,” ujar Zelensky. Ia juga mengecam Duta Besar AS, Bridget Brink, yang hanya menyinggung serangan tanpa menyebut Rusia sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Trump Dorong Gencatan Senjata Parsial

Di tengah peningkatan serangan militer ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berupaya mendorong tercapainya gencatan senjata parsial antara Rusia dan Ukraina. Langkah ini menandai arah baru pendekatan Washington terhadap konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Baca Juga: CIA: Pasukan Ukraina Tertekan di Kursk, Namun Tidak Terkepung Total

Trump disebut tengah mencoba membuka jalur komunikasi baru dengan Kremlin untuk menurunkan eskalasi. Namun, kritik tajam dari Ukraina dan lambannya respons diplomatik AS memperlihatkan adanya ketegangan dalam koalisi pendukung Kyiv.

Polandia dan Sekutu Siaga Penuh

Menanggapi intensifikasi serangan Rusia, militer Polandia langsung meningkatkan kesiapsiagaan pasukannya. Komando Operasional militer Polandia mengumumkan bahwa mereka dan sekutunya telah mengudara dengan sistem pertahanan berbasis darat.

“Karena aktivitas intensif penerbangan jarak jauh Federasi Rusia yang melakukan serangan ke Ukraina barat, operasi penerbangan di wilayah udara kami telah dimulai,” jelas otoritas militer Polandia di media sosial X.

Baca Juga: Putin Segera Meninggal? Zelensky Yakin Perang Akan Berakhir

Langkah ini menunjukkan bahwa dampak konflik tak hanya terbatas pada Ukraina, tetapi juga meluas ke negara-negara NATO yang berbatasan langsung dengan zona konflik.

Rusia Klaim Tangkis Serangan Drone Ukraina

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa sistem pertahanannya berhasil mencegat dan menghancurkan 11 pesawat nirawak (drone) milik Ukraina. Klaim ini datang sebagai respons atas meningkatnya serangan balik dari pihak Ukraina terhadap posisi-posisi strategis Rusia di sepanjang garis depan.

Baca Juga: Serangan Israel ke Gaza, 404 Warga Tewas dan Dunia Bereaksi

Ketegangan antara kedua negara tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda mereda, meski ada tekanan diplomatik untuk menghentikan pertikaian. Di balik upaya gencatan senjata dan diplomasi internasional, serangan rudal dan korban sipil terus menjadi gambaran nyata dari konflik yang masih membara.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru