Internasional

Putin Segera Meninggal? Zelensky Yakin Perang Akan Berakhir

Putin Segera Meninggal Zelensky Yakin Perang Akan Berakhir
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Vladimir Putin akan segera meninggal. Pernyataan ini disampaikannya di Paris pada 26 Maret 2025.

JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat pernyataan mengejutkan terkait Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam wawancara dengan wartawan Eropa di Paris pada 26 Maret 2025, Zelensky menyatakan keyakinannya bahwa Putin akan segera meninggal dan hal itu akan mengakhiri perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi tentang kesehatan Putin yang terus beredar.

Pernyataan Berani Zelensky di Tengah Perang

Komentar Zelensky tentang Putin menjadi sorotan dunia karena implikasi politik dan militernya. Ia menegaskan bahwa Putin berharap untuk tetap berkuasa hingga akhir hayatnya, tetapi Zelensky percaya kematiannya akan menjadi titik balik dalam konflik ini.

Sponsor
Sponsor

“Dia akan segera meninggal, itu fakta, dan semuanya akan berakhir,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari The Kyiv Independent pada Kamis (27/3/2025). Pernyataan ini mencerminkan ketegangan yang masih tinggi antara kedua negara, meskipun ada upaya diplomasi untuk meredakan konflik.

Gencatan Senjata Parsial dan Kesepakatan Rusia-AS

Sehari sebelum pernyataan Zelensky, Rusia dan Ukraina telah menyetujui gencatan senjata parsial yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS). Kesepakatan ini mencakup penghentian serangan terhadap infrastruktur energi serta pengurangan permusuhan di Laut Hitam. Sebagai imbalannya, AS setuju untuk memperluas akses Rusia ke pasar global.

Namun, Zelensky menilai kebijakan AS tersebut berisiko. “Sangat penting bahwa Amerika tidak membantu Putin keluar dari isolasi global ini sekarang. Saya yakin ini berbahaya. Ini adalah salah satu momen paling berbahaya,” kata Zelensky saat berada di Paris.

Ketakutan Putin dan Strategi Perang Rusia

Zelensky juga menegaskan bahwa Putin bukan hanya mengincar Ukraina, tetapi memiliki ambisi yang lebih besar yang bisa berujung pada konfrontasi langsung dengan Barat.

“Putin takut pada persatuan antara AS dan Eropa. Dia berharap bisa memecah aliansi ini,” kata Zelensky. Menurutnya, pemimpin Rusia itu juga takut akan kematiannya sendiri, yang diyakini Zelensky sebagai faktor utama yang dapat mengubah jalannya perang.

Sementara itu, meskipun terjadi gencatan senjata, pertempuran masih berlangsung di berbagai wilayah. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, pasukan Rusia telah menguasai sekitar 113.000 kilometer persegi, atau sekitar 20% dari wilayah Ukraina. Garis depan pertempuran membentang sepanjang 1.000 km, dengan kedua belah pihak terus melancarkan serangan.

Serangan Balasan dan Perang Energi

Perang antara Rusia dan Ukraina juga semakin diperumit dengan serangan terhadap infrastruktur energi. Rusia telah menggempur jaringan listrik Ukraina menggunakan rudal dan drone, menyebabkan kerusakan signifikan. Sebagai balasan, militer Ukraina melancarkan serangan jarak jauh terhadap fasilitas minyak dan gas Rusia dalam upaya melemahkan strategi perang Moskow.

Dukungan AS dan Narasi Konflik

Zelensky mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan AS dalam perang ini, tetapi juga menyatakan kekhawatirannya bahwa pemerintah AS mulai dipengaruhi oleh propaganda Rusia.

“Kami tidak dapat menyetujui narasi ini. Kami berjuang untuk diri kami sendiri, dan kami akan melawan narasi ini di mana pun mereka muncul karena tidak ada cara lain,” ujar Zelensky.

Menurutnya, satu-satunya cara untuk memenangkan perang ini adalah dengan terus mengungkapkan kebenaran dan menunjukkan bahwa Ukraina akan terus berjuang di medan perang hingga kemenangan tercapai. Pernyataan tegas ini menegaskan bahwa meskipun ada perundingan dan gencatan senjata, Ukraina tetap berkomitmen untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanannya.

Pernyataan Zelensky ini menunjukkan betapa kompleksnya konflik Rusia-Ukraina dan bagaimana faktor kepemimpinan memainkan peran besar dalam menentukan masa depan perang. Dengan ketegangan yang terus meningkat, dunia kini menunggu langkah selanjutnya dalam perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun ini.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru

Exit mobile version