JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Kementerian Pertanian menegaskan bahwa Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tetap konsisten dalam melawan praktik mafia pangan yang merugikan petani dan kepentingan nasional.
Pernyataan ini disampaikan menyusul viralnya potongan video pidato Mentan Amran saat menghadiri wisuda Universitas Hasanuddin, Makassar, yang menyinggung pengalaman ditegur Wakil Presiden.
Teguran Jadi Pendorong Perbaikan
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menjelaskan bahwa cerita Mentan Amran tersebut merupakan refleksi dari masa jabatannya sebelumnya.
Baca Juga: Kemenkeu Tambah Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Jadi Rp 155,5 T
Teguran dari Wapres bukan dimaknai sebagai hal negatif, melainkan sebagai pengingat penting dalam merumuskan kebijakan strategis, khususnya terkait sektor pangan.
“Pak Menteri menjadikan itu sebagai masukan positif, dan menjadi lebih hati-hati serta tegas dalam mengambil kebijakan,” ujar Arief, Jumat (18/4).
Didukung Presiden dan APH
Arief menambahkan, dukungan Presiden Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto serta para Wakil Presiden menjadi kekuatan besar dalam agenda pemberantasan mafia pangan.
Kementerian Pertanian tercatat telah bekerja sama erat dengan Aparat Penegak Hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hasilnya, pada periode sebelumnya berhasil diungkap 784 kasus mafia pangan. Sebanyak 411 pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, mulai dari kasus beras, pupuk palsu, hortikultura, hingga peternakan.
Baca Juga: Produksi Beras Tertinggi 7 Tahun, Prabowo Pimpin Panen
Komitmen Integritas di Internal Kementan
Tidak hanya eksternal, Kementan juga membersihkan internalnya. Sebanyak 1.500 pegawai telah dikenai demosi dan mutasi sebagai bentuk disiplin terhadap pelanggaran integritas dan profesionalisme.
“Integritas adalah harga mati. Siapa pun yang merugikan petani akan ditindak, tak peduli jabatan atau kedekatan,” tegas Arief.
130 Hari Kabinet Merah Putih: Aksi Nyata Dijalankan
Sejak pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo, Mentan Amran telah menunjukkan langkah tegas. Dalam 130 hari pertama, 20 orang ditetapkan sebagai tersangka kasus pangan dan 50 perusahaan tengah diproses secara hukum.
Menteri Amran secara konsisten menyuarakan keberpihakan terhadap petani, serta menegaskan kesiapannya menindak siapa pun yang terlibat dalam praktik curang di sektor pertanian dan distribusi pangan.
“Dukungan penuh dari Presiden dan Wakil Presiden memperkuat keberanian kami menegakkan hukum di sektor pangan,” pungkas Arief.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Siap Berantas Mafia Migas
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru