JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Industri kendaraan listrik (EV) terus berkembang pesat, terutama dalam hal teknologi pengisian daya. Salah satu tantangan utama dalam adopsi EV secara luas adalah waktu pengisian baterai yang lebih lama dibandingkan pengisian bahan bakar kendaraan konvensional. Untuk mengatasi tantangan ini, produsen kendaraan listrik terkemuka seperti BYD telah memperkenalkan sistem pengisian daya megawatt yang diklaim mampu mengisi daya EV secepat pengisian bahan bakar.
BYD Memimpin Inovasi dengan Super e-Platform
BYD, pemimpin pasar kendaraan listrik di Tiongkok, telah mengembangkan Super e-Platform, sistem pengisian daya berkecepatan tinggi yang mampu mencapai daya puncak 1.000 kilowatt (kW). Teknologi ini memungkinkan kendaraan yang kompatibel menempuh jarak hingga 400 km hanya dengan pengisian selama 5 menit.
Untuk mencapai kinerja tinggi ini, BYD telah mengembangkan beberapa inovasi utama, termasuk:
- Baterai dengan pengali pengisian 10C, memungkinkan pengisian ulang hingga 10 kali kapasitas baterai per jam.
- Motor berdaya tinggi, yang mendukung efisiensi energi lebih baik.
- Chip daya silikon karbida (SiC) bertegangan tinggi, meningkatkan efisiensi pengisian daya.
- Stasiun pengisian daya 1.000 kW, yang mendukung teknologi ultra-fast charging.
Sebagai perbandingan, Tesla masih mengandalkan sistem 400 volt dengan kapasitas pengisian maksimal 250 kW, kecuali pada model Cybertruck (800V, 350 kW) dan Tesla Semi (1.000V). Sementara itu, Zeekr, Li Auto, dan Xpeng telah memperkenalkan sistem pengisian cepat berbasis 800V dengan waktu pengisian sekitar 10 menit untuk jarak tempuh 400 km.
Rencana BYD dalam Membangun Jaringan Stasiun Pengisian Cepat
Seiring peluncuran Super e-Platform, BYD berencana membangun lebih dari 4.000 stasiun pengisian daya cepat di seluruh Tiongkok. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pemilik kendaraan BYD terhadap stasiun pengisian pihak ketiga serta meningkatkan kenyamanan pengguna EV.
Namun, BYD masih harus mengejar ketertinggalan dalam hal infrastruktur pengisian cepat. Saat ini, Nio memiliki jaringan pengisian cepat terbesar di Tiongkok dengan hampir 2.700 stasiun, sementara Tesla telah membangun lebih dari 2.000 stasiun dengan 11.500 Supercharger.
Selain itu, Li Auto, Xpeng, dan Zeekr juga terus memperluas jaringan mereka, dengan Zeekr menargetkan 2.000 stasiun ultra-fast charging dan 100.000 tiang pengisian daya pada tahun 2026.
Persaingan Ketat di Industri Pengisian Daya EV
Selain BYD, Huawei juga telah memasuki industri ini dengan sistem pengisian cair ultra-cepat yang mendukung daya maksimal 600 kW dan kendaraan dengan arsitektur 1.000 volt. Hingga akhir tahun lalu, Huawei telah membangun lebih dari 50.000 unit pengisian daya ultra-cepat.
Dengan inovasi yang semakin pesat dan investasi besar di sektor infrastruktur pengisian daya, industri EV terus bergerak menuju era pengisian daya yang lebih cepat dan efisien. Hal ini diharapkan akan semakin mendorong adopsi kendaraan listrik secara global serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru