JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menanggapi indikasi perlambatan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025. Penurunan jumlah pemudik saat Idulfitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 menjadi salah satu indikator yang mencerminkan kondisi tersebut.
Kadin Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tetap Sesuai Target
Anindya menegaskan bahwa situasi ini belum berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kadin Indonesia tetap optimistis bahwa perekonomian Indonesia masih berada dalam jalur yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Fluktuasi Ekonomi Dinilai Wajar
Menurut Anindya, fluktuasi dalam pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang wajar. Namun, ia menekankan bahwa perlu dilakukan perbandingan dengan target ekonomi nasional untuk melihat sejauh mana pencapaian prioritas yang telah ditetapkan.
“Tapi kita melihat target ekonomi bisa tercapai dan juga ekspor itu setiap bulannya bertambah sekitar USD 2,5 miliar hingga USD 3 miliar. Ini merupakan sesuatu yang prospektif untuk jangka panjang, termasuk untuk tahun ini,” ujar Anindya pada Rabu (2/4/2025).
Investasi Indonesia Meningkat
Selain itu, Anindya menyoroti peningkatan investasi di Indonesia selama tahun 2024 sebagai indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi.
“Investasi di tahun 2024 mencapai sekitar Rp 900 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 700 triliun. Dengan meningkatnya investasi dan perdagangan, pertumbuhan ekonomi akan tetap sesuai target,” jelasnya.
Karena itu, Kadin Indonesia menilai bahwa perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara.
“Jadi kita cukup positif bahwa akan sesuai dengan targetnya (pertumbuhan ekonomi),” tegas Anindya.
Program Strategis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi
Sebelumnya, program makan bergizi gratis (MBG) dan pembangunan 3 juta rumah telah diproyeksikan menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025. Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah juga dinilai mampu mengalokasikan dana lebih besar untuk program-program strategis tersebut.
Fokus Pada Eksekusi Program Prioritas
Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Bambang Brodjonegoro, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kini lebih bergantung pada implementasi program utama Presiden Prabowo Subianto dibandingkan dengan momentum politik seperti pemilihan umum (pemilu).
“Mesin pertumbuhan ekonomi kini bertumpu pada eksekusi program-program prioritas pemerintah, bukan lagi momentum pemilu,” ujar Bambang dalam acara “Economic Outlook 2025” pada Selasa (4/2/2025).
Dengan berbagai program strategis yang telah disiapkan, pemerintah optimistis bahwa target pertumbuhan ekonomi tetap dapat tercapai di tahun 2025 meskipun menghadapi tantangan di awal tahun.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru