Geser kebawah untuk baca artikel
AsiaInternasional

China Peringatkan Negara Mitra Soal Kesepakatan Dagang dengan AS

×

China Peringatkan Negara Mitra Soal Kesepakatan Dagang dengan AS

Sebarkan artikel ini
China Peringatkan Negara Mitra Soal Kesepakatan Dagang dengan AS
China akan ambil langkah tegas jika negara mitra sepakat dagang dengan AS yang rugikan kepentingannya.

JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Tensi dalam hubungan dagang global kembali meningkat setelah Pemerintah China mengeluarkan pernyataan keras yang memperingatkan negara-negara lain agar tidak menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat apabila perjanjian tersebut merugikan kepentingan Beijing.

Peringatan ini muncul di tengah kabar bahwa Washington tengah menyusun strategi baru dalam pendekatan tarifnya dengan berbagai negara.

Sponsor
Sponsor

Strategi tersebut mencakup pemberian pengecualian tarif sebagai insentif bagi negara-negara yang bersedia membatasi hubungan dagang mereka dengan China.

Langkah Tegas China Jika Kepentingan Nasional Terganggu

Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa pihaknya menghargai inisiatif negara manapun yang ingin menyelesaikan sengketa dagang dengan AS melalui konsultasi yang setara dan saling menghormati.

Baca Juga: Xi Jinping Desak CEO Global Lindungi Rantai Pasokan Dunia

Namun, China juga memperingatkan akan mengambil “langkah balasan yang tegas dan sepadan” jika kesepakatan yang dibuat negara lain dinilai merugikan kepentingan nasional mereka.

Pernyataan ini dikeluarkan pada Senin (21/4), sebagai respons terhadap laporan bahwa Pemerintah AS, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, berupaya menekan negara-negara mitra untuk memilih antara kerja sama dagang dengan Washington atau Beijing.

AS Gunakan Tarif Sebagai Alat Tekanan

Juru bicara Kementerian Perdagangan China menyebut bahwa AS telah menyalahgunakan tarif dengan dalih ‘kesetaraan’ untuk memaksa negara lain melakukan negosiasi dagang yang menguntungkan AS secara sepihak.

Baca Juga: China Tantang Tarif 245% Trump, Siap Balas Sampai Akhir

Negara-negara yang berharap mendapatkan keringanan atau pengecualian tarif dari AS kini dihadapkan pada tuntutan untuk memangkas hubungan ekonomi mereka dengan China.

Menurut laporan Bloomberg, strategi pemerintahan Trump mencakup kemungkinan pengenaan sanksi keuangan kepada negara-negara yang tetap menjalin hubungan dagang erat dengan China, sekalipun mereka telah mengajukan permintaan pengecualian tarif.

Indonesia dan Jepang Terlibat dalam Negosiasi Baru

Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, mengungkapkan bahwa hampir 50 negara telah menghubunginya sejak diberlakukannya tarif tambahan oleh AS. Beberapa di antaranya langsung melakukan negosiasi bilateral dengan Pemerintah AS.

Baca Juga: 8 Aktris Jepang Paling Memikat, Dari Drama ke Layar Lebar

Jepang dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan impor komoditas pertanian dari AS seperti kedelai dan beras.

Di sisi lain, Indonesia disebutkan sedang menyusun strategi untuk menambah volume impor pangan dan komoditas dari Negeri Paman Sam, sambil mengurangi ketergantungan pada negara pemasok lain.

Xi Jinping Serukan Perlawanan Terhadap Intimidasi Ekonomi

Menanggapi situasi ini, Presiden China Xi Jinping melangsungkan kunjungan diplomatik ke tiga negara Asia Tenggara awal bulan ini, guna mempererat kerja sama kawasan.

Dalam lawatannya, Xi mengajak negara-negara mitra untuk bersama-sama menolak praktik perdagangan sepihak yang bersifat memaksa dan intimidatif.

Baca Juga: Indonesia-China Sepakat Dialog Strategis dan Keamanan Komprehensif

Dalam artikel yang diterbitkan di media Vietnam, Xi menegaskan bahwa tak ada pihak yang benar-benar menang dalam perang dagang. Tanpa menyebut langsung Amerika Serikat, ia menekankan pentingnya solidaritas kawasan untuk menjaga stabilitas dan keadilan dalam sistem perdagangan global.

Peringatan terbuka dari China terhadap negara-negara yang mempertimbangkan kesepakatan dagang dengan AS ini mencerminkan ketegangan baru dalam dinamika geopolitik ekonomi global, sekaligus memberi sinyal bahwa Beijing tidak akan tinggal diam menghadapi tekanan internasional yang dianggap merugikan kepentingan nasionalnya.

Baca Juga: Perang Tarif Makan Tuan, Trump Tertarik Berdamai dengan China

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru