Geser kebawah untuk baca artikel
InternasionalOceania

Australia Waspadai Dugaan Permintaan Rusia ke Indonesia

×

Australia Waspadai Dugaan Permintaan Rusia ke Indonesia

Sebarkan artikel ini
Australia Waspadai Dugaan Permintaan Rusia ke Indonesia
Australia minta klarifikasi Indonesia terkait laporan permintaan Rusia menempatkan pesawat militer di Papua yang memicu kekhawatiran strategis.

JAKARTA, NusantaraOfficial.com Pemerintah Australia menyatakan keprihatinannya atas laporan yang menyebut Rusia telah mengajukan permintaan resmi untuk menempatkan pesawat militer di wilayah Papua, Indonesia.

Dugaan Permintaan Rusia Timbulkan Kecurigaan Australia

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah meminta klarifikasi dari Indonesia atas informasi tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh publikasi pertahanan internasional Janes.

Sponsor
Sponsor

Laporan tersebut menyebut bahwa Rusia, melalui Kremlin, mengajukan izin agar pesawat Angkatan Udara Rusia (VKS) dapat ditempatkan di sebuah fasilitas di Papua, provinsi yang berbatasan langsung dengan kawasan strategis utara Australia.

Baca Juga: Pesawat Honduras Jatuh di Karibia, Tujuh Orang Tewas

Papua hanya berjarak sekitar 1.200 kilometer dari Darwin kota yang menjadi lokasi penempatan rotasi Korps Marinir Amerika Serikat selama enam bulan dalam setahun.

Kekhawatiran Australia Terhadap Pengaruh Rusia

Dalam pernyataan kepada Reuters, PM Albanese menegaskan posisi negaranya yang tidak menginginkan keterlibatan militer Rusia di kawasan Indo-Pasifik.

“Kami jelas tidak ingin melihat pengaruh Rusia di wilayah kami,” ujar Albanese pada Selasa (15/4/2025), menekankan sensitivitas kawasan terhadap dinamika geopolitik eksternal.

Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan APBN 2025 Dikelola Secara Kredibel

Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, telah menghubungi mitranya di Indonesia. Ia mengklaim telah mendapat kepastian bahwa Indonesia tidak memiliki rencana untuk mengizinkan penempatan pesawat Rusia di wilayahnya.

Respons Pemerintah Indonesia

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi resmi terkait permintaan tersebut.

Kementerian Pertahanan dan juru bicara militer Indonesia juga belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari media internasional.

Baca Juga: Trump Ingin Jadi Sahabat Rusia-China, Cegah Aliansi Kuat

Ketidakpastian ini membuat isu penempatan pesawat militer Rusia menjadi salah satu topik utama dalam kampanye politik di Australia menjelang pemilu.

Pertemuan Tingkat Tinggi dan Relasi Strategis

Wakil Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov, diketahui mengadakan pertemuan dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (15/4), menandai intensifikasi hubungan diplomatik kedua negara.

Namun belum ada informasi resmi apakah isu pertahanan atau kerja sama militer turut menjadi agenda pembahasan dalam pertemuan tersebut.

Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, menegaskan pentingnya Indonesia dalam peta keamanan kawasan dan menyebutkan bahwa kedua negara telah menandatangani kerja sama pertahanan tahun lalu sebagai bentuk penguatan aliansi bilateral.

Isu Menjadi Sorotan Politik Domestik Australia

Isu ini juga disorot oleh kubu oposisi di Australia. Pemimpin oposisi, Peter Dutton, menyebut laporan tersebut sebagai “kekhawatiran serius” dan mendesak pemerintah untuk memberikan penjelasan yang komprehensif kepada publik Australia.

Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik global, posisi strategis Indonesia sebagai poros utama kawasan Asia Tenggara kembali menjadi perhatian negara-negara besar dunia.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru