JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Ariel NOAH akhirnya mengklarifikasi pernyataannya yang sempat menimbulkan kesalahpahaman terkait izin penggunaan lagu-lagu ciptaannya oleh penyanyi kafe. Pernyataan Ariel sebelumnya dianggap oleh sebagian pihak, termasuk Ahmad Dhani, sebagai bentuk “menggratiskan” royalti. Namun, Ariel menegaskan bahwa sistem royalti tetap berlaku dan dikelola oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
Ariel NOAH: “Silakan Pakai, Tak Perlu Izin”
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Ariel menjelaskan maksud sebenarnya dari ucapannya.
“Tak masalah, nyanyikan aja. Karena kan, pasti banyak penyanyi yang membawakan lagu aku. Kalau mesti izin semua agak repot, ya,” ujar Ariel, dikutip Kamis (3/4/2025).
Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menggratiskan royalti, melainkan hanya ingin mempermudah penyanyi dalam membawakan lagunya tanpa harus meminta izin secara langsung kepadanya.
“Saya luruskan karena kemarin ada yang salah tangkap dan mengira ‘Boleh pakai, tak perlu bayar’. Bukan begitu… Yang saya bilang, ‘Silakan pakai, tak perlu izin’. Beda lo, ya,” tambah Ariel.
Royalti Tetap Berjalan Sesuai Sistem LMK
Ariel menjelaskan bahwa hak royalti tetap harus dibayarkan oleh pihak penyelenggara acara atau pemilik kafe, sesuai mekanisme yang telah diatur oleh LMK.
“Nah, itu saya bilang. Yang ngurusin kan sudah ada. Ya LMK itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan bagaimana pembayaran royalti lagu berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
“Pas kalian nyanyi kan pasti ada daftar lagu tuh. Nah, nanti si penyelenggara acara akan menuliskan draftnya dan mengirimkannya ke LMK. Dari situ kan bisa ketahuan, ‘harga’ lagu itu berapa,” jelas Ariel.
Proses ini memastikan bahwa hak-hak pencipta lagu tetap terlindungi tanpa harus melakukan izin langsung kepada pencipta lagu secara individual.
Ahmad Dhani Kritik Pernyataan Ariel
Sebelumnya, pernyataan Ariel ini mendapat tanggapan keras dari musisi Ahmad Dhani. Dhani menilai bahwa pernyataan Ariel bisa berdampak negatif terhadap sistem royalti yang sudah ada dan dapat merugikan pencipta lagu lain.
“Ariel memikirkan diri sendiri, dia tidak tercipta memikirkan orang lain dan hajat orang banyak,” ungkap Ahmad Dhani dalam sebuah acara di Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut Dhani, sistem yang lebih adil adalah direct license, di mana royalti bisa langsung diterima oleh pencipta lagu tanpa melalui perantara seperti LMK.
Dhani juga menekankan pentingnya solidaritas antar-musisi dalam memperjuangkan hak pencipta lagu. Ia bersama Piyu Padi Reborn mendirikan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) untuk mengadvokasi hak-hak pencipta lagu yang sering terabaikan.
Ariel vs Ahmad Dhani: Perbedaan Pandangan Soal Royalti
Persoalan royalti ini memperlihatkan perbedaan pandangan antara Ariel NOAH dan Ahmad Dhani.
- Ariel NOAH:
- Mengizinkan lagu-lagunya dinyanyikan tanpa izin langsung.
- Menyerahkan pengelolaan royalti kepada LMK.
- Menganggap sistem ini lebih praktis dan tidak merepotkan.
- Ahmad Dhani:
- Menolak sistem royalti yang dikelola LMK.
- Menginginkan mekanisme direct license agar pencipta lagu mendapat royalti langsung.
- Mengkritik Ariel karena dianggap kurang memikirkan pencipta lagu lain.
Dinamika Industri Musik Indonesia
Perdebatan antara Ariel dan Ahmad Dhani mencerminkan tantangan dalam sistem royalti di industri musik Indonesia. Bagi sebagian musisi, keberadaan LMK membantu mengelola royalti secara sistematis. Namun, bagi yang lain, sistem ini dianggap kurang menguntungkan pencipta lagu karena adanya potongan administrasi.
Dalam situasi ini, penting bagi seluruh pemangku kepentingan di industri musik untuk terus berdialog dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak, agar hak-hak pencipta lagu tetap terlindungi tanpa menghambat kreativitas dan distribusi musik di Indonesia.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru
