Geser kebawah untuk baca artikel
EropaInternasional

Trump dan Zelensky Bahas Perdamaian Ukraina di Vatikan

×

Trump dan Zelensky Bahas Perdamaian Ukraina di Vatikan

Sebarkan artikel ini
Trump dan Zelensky Bahas Perdamaian Ukraina di Vatikan
Presiden Trump dan Zelensky bertemu di Vatikan, membahas potensi perdamaian Ukraina-Rusia jelang pemakaman Paus Fransiskus.

VATIKAN, NusantaraOfficial.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu di Basilika Santo Petrus, Vatikan.
Momen ini terjadi menjelang upacara pemakaman Paus Fransiskus.

Gedung Putih menyebut pertemuan 15 menit ini sebagai “sangat produktif”.
Pertemuan lanjutan pun sudah dijadwalkan untuk Sabtu malam.

Sponsor
Sponsor

Diskusi Mendalam di Tengah Suasana Duka

Sebelum upacara dimulai, Trump dan Zelensky terlibat percakapan intens.
Dialog ini berlangsung sehari setelah Trump menyatakan Rusia dan Ukraina “sangat dekat” mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Putin Segera Meninggal? Zelensky Yakin Perang Akan Berakhir

Pernyataan itu mengacu pada hasil pembicaraan antara utusan Trump, Steve Witkoff, dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.

Andriy Yermak, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, membagikan foto momen ini.
Ia menyebut pertemuan tersebut sebagai “konstruktif”, tanda adanya upaya baru menuju perdamaian.

Pertemuan Perdana Pasca Oval Office

Ini menjadi kontak langsung pertama mereka sejak pertemuan di Ruang Oval pada Februari lalu.
Saat itu, Trump menilai Zelensky “tidak memiliki kartu” untuk negosiasi, komentar yang kembali diulang minggu ini.

Baca Juga: Rusia dan AS Siap Dialog Soal Ukraina

Dalam foto resmi, Trump mengenakan setelan jas biru, sedangkan Zelensky berpakaian serba hitam.
Mereka duduk saling berhadapan, menunjukkan keseriusan dalam membahas konflik.

Peran Starmer dan Macron di Balik Pertemuan

Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga hadir di Vatikan.
Kehadiran mereka dinilai memperkaya dinamika diplomatik.

Dalam salah satu foto, Macron tampak meletakkan tangan di bahu Zelensky.
Gestur ini menunjukkan dukungan moral kepada pemimpin Ukraina tersebut.

Starmer dan Macron berperan menciptakan ruang dialog antara Trump dan Zelensky.
Ini memperlihatkan betapa solidaritas negara besar sangat penting dalam penyelesaian konflik global.

Baca Juga: Prabowo Bahas Konflik Gaza dengan Presiden UEA MBZ

Pernyataan Resmi dan Agenda Lanjutan

Direktur Komunikasi Gedung Putih, Steven Cheung, menyebut akan ada pengumuman lanjutan.
Rincian lengkap mengenai pertemuan pribadi Trump dan Zelensky akan segera dirilis.

Usai berdialog, keduanya terlihat menuruni tangga basilika bersama.
Mereka duduk di barisan yang sama, meski dipisahkan oleh Macron dan kepala negara lainnya.

Selama misa, Kardinal Giovanni Battista Re menyampaikan pesan Paus Fransiskus:
“Bangunlah jembatan, bukan tembok,” memperkuat semangat rekonsiliasi.

Baca Juga: CIA: Pasukan Ukraina Tertekan di Kursk, Namun Tidak Terkepung Total

Peran Utusan Trump dalam Misi Diplomatik

Steve Witkoff, utusan khusus Trump, baru saja bertemu dengan Yuri Ushakov di Moskow.
Pertemuan itu berlangsung selama tiga jam dan dianggap “sangat berguna”.

Menurut Ushakov, peluang untuk membuka jalur pembicaraan langsung antara Rusia dan Ukraina kini lebih terbuka.
Hasil positif ini memberikan harapan baru dalam upaya menghentikan perang.

Tekanan Politik terhadap Ukraina

Di tengah suasana Vatikan, tekanan politik terhadap Kyiv semakin terasa.
Trump dikabarkan mendorong Zelensky untuk mempertimbangkan konsesi wilayah sebagai syarat perdamaian.

Beberapa wilayah, termasuk Semenanjung Krimea, disebut-sebut dalam usulan itu.
Namun, Zelensky tegas menolak.

Dalam wawancara terbaru dengan BBC, Zelensky menegaskan:
“Gencatan senjata penuh dan tanpa syarat adalah syarat utama kami,” katanya.
Pernyataan ini memperjelas komitmen Ukraina mempertahankan integritas wilayahnya.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru