Geser kebawah untuk baca artikel
Ekonomi

Tarif Impor AS Ancam Turunkan Pertumbuhan Ekonomi RI

×

Tarif Impor AS Ancam Turunkan Pertumbuhan Ekonomi RI

Sebarkan artikel ini
Tarif Impor AS Ancam Turunkan Pertumbuhan Ekonomi RI
Pemerintah siapkan strategi atasi dampak tarif impor AS yang berpotensi memangkas pertumbuhan PDB Indonesia hingga 0,5%.

Jeda 90 Hari AS Jadi Peluang Atasi Risiko Perlambatan Ekonomi

JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa rencana penerapan tarif impor oleh Amerika Serikat dapat memangkas pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,5 poin persentase.

Namun, jeda 90 hari yang diberikan AS dinilai memberi ruang strategis untuk mencari solusi konkret dan memperkuat ketahanan ekonomi.

Sponsor
Sponsor

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa potensi penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia cukup signifikan tanpa adanya jeda kebijakan tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Mulai Susun RAPBN 2026, Airlangga & Sri Mulyani Temui Prabowo

“Dalam estimasi kondisi saat ini, sebelum adanya jeda,
potensi pertumbuhan kami bisa turun antara 0,3% hingga 0,5% dari PDB,”
ujar Sri Mulyani dalam wawancara dengan Reuters, Kamis (10/4),
di sela pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN di Malaysia.

Strategi Pemerintah Hadapi Tarif Impor

Pemerintah tengah menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk mengurangi dampak dari kebijakan perdagangan AS tersebut.

Strategi yang disiapkan antara lain mencakup peningkatan ekspor langsung ke pasar AS, penyederhanaan prosedur impor, insentif pajak untuk sektor terdampak, serta pelonggaran aturan kandungan lokal (local content).

Sri Mulyani menegaskan bahwa langkah-langkah ini sekaligus bagian dari program reformasi struktural ekonomi nasional yang lebih luas.

Baca Juga: BI Siaga Stabilkan Rupiah Usai AS Berlakukan Tarif 32%

Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2025, naik dari realisasi 5,03% pada tahun 2024. Presiden terpilih Prabowo Subianto bahkan memasang target ambisius pertumbuhan hingga 8% pada 2029.

“Kita harus tetap berhati-hati…
Belanja negara harus lebih efisien, tepat sasaran, dan efektif
untuk mendukung pertumbuhan, termasuk dari sisi kebijakan moneter,”
ujar Sri Mulyani.

Dampak Terbatas dan Optimisme Domestik

Meski tarif impor AS menimbulkan kekhawatiran, pemerintah menilai dampaknya terhadap ekonomi makro Indonesia masih dalam batas terkendali. Struktur ekonomi domestik yang ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi bantalan utama dari tekanan eksternal.

Baca Juga: Rupiah Terpuruk ke Rp16.611 per Dolar AS, Tertinggi Sejak 1998

Amerika Serikat saat ini tercatat sebagai mitra ekspor terbesar ketiga bagi Indonesia, dengan nilai pengiriman mencapai US$26,3 miliar sepanjang 2024.

Sri Mulyani menyatakan, pemerintah akan memanfaatkan masa jeda 90 hari ini untuk merumuskan kerangka kerja sama perdagangan yang “dihormati secara timbal balik” oleh mitra dagang internasional.

Di saat bersamaan, Indonesia juga memperkuat koordinasi dengan negara-negara ASEAN untuk meningkatkan ketahanan ekonomi kawasan.

Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan APBN 2025 Dikelola Secara Kredibel

Stabilitas Rupiah dan Rebound Pasar Saham

Terkait pelemahan nilai tukar rupiah yang sempat menembus rekor terendah pasca libur panjang, Sri Mulyani menilai tekanan tersebut bersifat sementara dan tidak mencerminkan kondisi fundamental ekonomi.

Fokus utama pemerintah tetap pada indikator makro seperti utang korporasi dan rasio utang pemerintah terhadap PDB.

Hari ini, rupiah berhasil rebound, menguat sebesar 0,30% ke level Rp16.830 per dolar AS, setelah sebelumnya melemah dua hari berturut-turut.

Baca Juga: OECD Peringatkan Krisis Utang, Bagaimana Posisi Indonesia?

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menunjukkan pemulihan signifikan, melonjak hingga 5% dan kembali menembus level psikologis 6.000. Kenaikan ini terjadi setelah pasar sempat terpukul oleh kekhawatiran atas potensi dampak tarif AS terhadap ekspor nasional.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru